Homans adalah anak laki-laki tertua
Robert Homans, yakni pengacara dan anggota Harvard. George C. Homans lahir 11
Agustus 1910 di boston, massachussets.
Homans meninggal pada 29 mei 1989 di Cambrige Hospital karena penyakit
hati.
Menurut
Homans teori ini “ memandang prilaku sosial sebagai pertukaran
aktivitas, ternilai atau pun tidak, dan kurang
lebih menguntungkan atau mahal, bagi sekurang-kurangnya dua orang”. Dan
mencoba mengembangkan teori ini dengan berfokus pada psikologi, orang, dan
bentuk-bentuk dasar kehidupan sosial.
Inti teori pertukaran Homans terletak pada serangkaian proposisi fundamental,
meskipun beberapa proposisi Homans memang membahas sekurang-kurangnya dua orang
individu yang berinteraksi dan ia berhati-hati ketika menunjukkan bahwa
proposisi-proposisi tersebut didasarkan atas prinsip-prinsip psikologi.
Menurut
Homans proposisi-proposisi tersebut dapat dikatakan bersifat psikologi karena
dua alasan yaitu :
1. Biasanya
mereka dinyatakan dan di uji secara empiris oleh orang-orang yang menyebut diri
mereka psikologi
2. Yang
lebih penting, mereka bersifat psikologi karena level hubungan mereka dengan
individu didalam masyarakat.
Homans
dituduh sebagai “seorang reduksionis psikolog” meski sebutan ini terkesan
menjengkelkan, namun bagi Homans reduksionisme adalah “proses menunjukka
bagaimana proposisi suatu ilmu yang telah dinamai 9dalam hal ini adalah
sosiogi) mengikuti logikanya dan proposisi yang lebih umum dari ilmu
pengetahuan lain yang telah dinamai pula (dalam hal ini psikoogi). Dalam hal
ini Homans mengembangkan beberapa proposisi diantaranya ialah :
1. Proposisi
Suskes, yaitu jika makin sering tindakan apapun dilakukan oang memperoleh
imbalan, makinbesa pula kecendrungan orang itu mengulangi tindakan tersebut.
2. Proposisi
Stimulus, yaitu jika dimasa lalu terjadinya stimulus tertentu atau serangkaian
stimulus, adalah situasi dimana tindakan seseorang diberikan imbalan, maka
semakin mirip stimulus saat ini dengan stimulus masa lalu itu, semakin besar
kecendrungan orang tersebut mengulangi tinakan yang sama , atau yang serupa.
3. Proposisi
Nilai, yaitu semakin bernlai hasil tindakan bagi seseorang, semakin cenderung
ia melakukan tndakan serupa.
4. Proposisi
Kelebihan-Kekurangan, yaitu jika menjelang saat tertentuorang makin sering
menerima imbalan tertentu, maka makin kurang bernilai imbalan yang selanjutya
diberikan kepadanya.
5. Proposisi
Agresi-Pujian, yaitu ketika tinakan seseorang tidak mendapatkan imbalan yang
diterapkan atau menerima hukuman yang tida ia harapkan, ia akan marah dan
iamenjai cenderung berprilaku agresi, dan akibat prilaku tersebut mejadilebih
bernilai untuknya.
6. Proposisi
Rasionalitas, yaitu ketika memilih tindakan alternatif, seseorang akan memilih
tindakan sebagai mana dipersepsikannya kala itu, yang jika nilai hasilnya (V) dikalikan
probabilitas keberhasilan (P) adalah lebih besar.
Pada akhirnya
teori Homans, dapat dipadukan dengan pandagan tentang aktor sebagai pencari
keuntungan rasional. Namun teori Homans begtu lemah ketika berbicara ttentang
kondisi mental dan struktur skala besar, sebagai contoh terkait dengan
kesadaran Homans mengakui perlunya “psikologi yang lebih maju”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar