Selasa, 13 Desember 2016

Pemerataan Pendidikan Sebagai Bentuk Dari Tujuan Pendidikan


Sosiologi pendidikan bukan hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan, melainkan juga membahas pokok-pokok pendidikan dan masalahnya seperti tujuan pendidikan, bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etnis, maslah mutu, relevansi, efesiensi pendidikan, sumber daya manusia yang sebagi bentuk sasaran dari hubungan dirinya dengan sistem sosialnya yang berada di dalam ruang lingkup pendidkan formal, informal maupun informalnya dan struktur masyarakatnya.
Didalam tujuan pendidikan nasional dan hak asasi manusia pasti tercantum diwajibkannya pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia agar seluruhnya dapat merasakan pendidan yang formal, informal maupun non formal. Pendidikan diwajibkan dan di buat sebagai tujuan dari pendidikan dikarenakan sebagai bentuk wahana bagi pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pendidikan. Masalah pemerataan memperoleh pendidikan dipandang penting sebab jika anak-anak sudah mendapatkan sustu pembelajaran ilmu pengetahuan dari sekola dasar mereka mempunyai bekal pengetahuan dan kemampuan walapun masi sangat sedikit, sehingga mereka tidak menjadi manusia yang terbelakang dan menjadi penghambat dalam sebuah pembangunan.
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan masyarakat sebagai suprasistem yang selau saling terkait satu sama lainnya. Pembangunan sistem pendidikan tidak akan mempunyai arti yang lebih jika tdak sinkro dengan pembangunan nasional, karena itu bidang sosial mempunyai kaitan erat dengan bidang pendidikan. Dengan hubungan yang erat ini dharapkan bidang sosial dan pendidikan dapat menciptakan manusia atau masyarakat yang adapat berpartisipasi dalam pembangunan nasional yang selaras dengan kehidupan sosial masyarakat dan kesejahteraannya, dan setelah pemerataan terlaksana maka perlu adanya pemerhatian disegala bidang dan aspek yang luas yang bukan hanya terpacu pada sistem sosial dan  pendidikan. Perkembangan upaya pemerataan pendidikan terus-menerus berkembang pesat dan perlu adanya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu dalam proses sosial dan pendidikan. Ilmu pengetauan dan teknologi yang menawarkan berbagai macam alternatif, dan dianutnya konsep pendidikan sepanjang hidup yang tidak membatasi pendidikan hanya sampai pada usia tertentu dan tidak terbatas hanya pada penyediaan sekolah.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pasti akan mempengaruhi sistem dan struktur sosial individu di dalam lingkup pendidikan, keluarga ataupun masyarakat. Dengan perkembangan ini pasti anusia dituntut untu bisa mengendalikan ini semua dan pasti pada akhirnya manusia mau tidak mau harus mempunyai banyak ilmu pengetahuan untuk mengendalikan itu semua melaui pendidikan yang mengajarkan semua itu, agar tidak tertinggal dengan perjalanan arus modernisasi yang berkembang didaerah yang masih mempunyai kebudayaan dan lingkungan sosial yang masih belum memprioritaskan atau menganggap penting pendikan.
Dalam dunia pendidikan perlu adanya pedamping dalam prosesnya yang dimana pendampingnya ialah sosial. Dalam pendidikan tidak terlepas dari hubungannya dengan aspek yang ada disekitarnya sebagai bentuk dari pengetahuan yang lebih yang belum tentu didapatkan didalam ruangan saat belajar. Pendidkan mempunyai fungsi dan hubungan dalam kebudayaan, kontrol sosial, sistem kekuasaan yang ada dalam masyarakat, proses perubahan sosial dan kultural, status sosial, yang semuanya berkembang dalam masyarakat. Pendidikan membawa individu ke status yang lebih tinggi jika mempunyai peran penting didalamnya dan pendidikannya lebih tnggi dari banyaknya individu yang mayoritasnya tidak merasakan bangku sekolah. Hubungan sosial dengan pendidikan formal mempunyai pengaruh besar terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak yang disekolah dimana guru dan siswa mengetahui peran dan statusnya jika disekolah, keluarga dan masyarakat, dan struktur sosial yang ada disekolah bisa berpengaruh juga terhadap kelakuan dan kepribadian siswa.
Dalam dunia pendidikan dibutuhkannya pola-pola interaksi dan pasti akan dipelajari dijenjang yang lebih tinggi, dan interaksi dalam pendidkan formal berbeda diruang lingkup interaksi keluarga dan masyarakat maupun teman sosial. Dengan demikian sistem dan struktur sosial dan sistenm pendidikan dan semua ruang lingkup pendidan mempunyai pengaruh yang luas dan strategis disegala aspek-aspek kehidupan masyarakat, dan disinilah manusia sebagai sumber daya yang sangat diprioritaskan harus mampu menciptakan sebuah kehidupan sosial yang bertaraf pendidikan dan sosial yang bermutu  dan mampu menjamin kehidupan sosialnya dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang baik dan pasti serta tidak merusak sistem yang sudah ada dalam ehidupan sosial dan budaya yang berkembang dimasyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar