Sosiologi
pendidikan bukan hanya mempelajari masalah-masalah sosial dalam pendidikan, melainkan
juga membahas pokok-pokok pendidikan dan masalahnya seperti tujuan pendidikan,
bahan kurikulum, pokok-pokok praktis, etnis, maslah mutu, relevansi, efesiensi
pendidikan, sumber daya manusia yang sebagi bentuk sasaran dari hubungan
dirinya dengan sistem sosialnya yang berada di dalam ruang lingkup pendidkan
formal, informal maupun informalnya dan struktur masyarakatnya.
Didalam
tujuan pendidikan nasional dan hak asasi manusia pasti tercantum diwajibkannya
pendidikan bagi setiap warga negara Indonesia agar seluruhnya dapat merasakan
pendidan yang formal, informal maupun non formal. Pendidikan diwajibkan dan di
buat sebagai tujuan dari pendidikan dikarenakan sebagai bentuk wahana bagi
pembangunan sumber daya manusia untuk menunjang pendidikan. Masalah pemerataan
memperoleh pendidikan dipandang penting sebab jika anak-anak sudah mendapatkan
sustu pembelajaran ilmu pengetahuan dari sekola dasar mereka mempunyai bekal
pengetahuan dan kemampuan walapun masi sangat sedikit, sehingga mereka tidak
menjadi manusia yang terbelakang dan menjadi penghambat dalam sebuah
pembangunan.
Sistem
pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sosial budaya dan
masyarakat sebagai suprasistem yang selau saling terkait satu sama lainnya.
Pembangunan sistem pendidikan tidak akan mempunyai arti yang lebih jika tdak
sinkro dengan pembangunan nasional, karena itu bidang sosial mempunyai kaitan
erat dengan bidang pendidikan. Dengan hubungan yang erat ini dharapkan bidang
sosial dan pendidikan dapat menciptakan manusia atau masyarakat yang adapat
berpartisipasi dalam pembangunan nasional yang selaras dengan kehidupan sosial
masyarakat dan kesejahteraannya, dan setelah pemerataan terlaksana maka perlu
adanya pemerhatian disegala bidang dan aspek yang luas yang bukan hanya terpacu
pada sistem sosial dan pendidikan.
Perkembangan upaya pemerataan pendidikan terus-menerus berkembang pesat dan
perlu adanya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi yang membantu dalam
proses sosial dan pendidikan. Ilmu pengetauan dan teknologi yang menawarkan
berbagai macam alternatif, dan dianutnya konsep pendidikan sepanjang hidup yang
tidak membatasi pendidikan hanya sampai pada usia tertentu dan tidak terbatas
hanya pada penyediaan sekolah.
Perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi pasti akan mempengaruhi sistem dan struktur
sosial individu di dalam lingkup pendidikan, keluarga ataupun masyarakat.
Dengan perkembangan ini pasti anusia dituntut untu bisa mengendalikan ini semua
dan pasti pada akhirnya manusia mau tidak mau harus mempunyai banyak ilmu
pengetahuan untuk mengendalikan itu semua melaui pendidikan yang mengajarkan
semua itu, agar tidak tertinggal dengan perjalanan arus modernisasi yang
berkembang didaerah yang masih mempunyai kebudayaan dan lingkungan sosial yang
masih belum memprioritaskan atau menganggap penting pendikan.
Dalam
dunia pendidikan perlu adanya pedamping dalam prosesnya yang dimana
pendampingnya ialah sosial. Dalam pendidikan tidak terlepas dari hubungannya
dengan aspek yang ada disekitarnya sebagai bentuk dari pengetahuan yang lebih
yang belum tentu didapatkan didalam ruangan saat belajar. Pendidkan mempunyai
fungsi dan hubungan dalam kebudayaan, kontrol sosial, sistem kekuasaan yang ada
dalam masyarakat, proses perubahan sosial dan kultural, status sosial, yang
semuanya berkembang dalam masyarakat. Pendidikan membawa individu ke status
yang lebih tinggi jika mempunyai peran penting didalamnya dan pendidikannya
lebih tnggi dari banyaknya individu yang mayoritasnya tidak merasakan bangku
sekolah. Hubungan sosial dengan pendidikan formal mempunyai pengaruh besar
terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak yang disekolah dimana guru dan
siswa mengetahui peran dan statusnya jika disekolah, keluarga dan masyarakat,
dan struktur sosial yang ada disekolah bisa berpengaruh juga terhadap kelakuan
dan kepribadian siswa.
Dalam
dunia pendidikan dibutuhkannya pola-pola interaksi dan pasti akan dipelajari
dijenjang yang lebih tinggi, dan interaksi dalam pendidkan formal berbeda
diruang lingkup interaksi keluarga dan masyarakat maupun teman sosial. Dengan
demikian sistem dan struktur sosial dan sistenm pendidikan dan semua ruang
lingkup pendidan mempunyai pengaruh yang luas dan strategis disegala
aspek-aspek kehidupan masyarakat, dan disinilah manusia sebagai sumber daya
yang sangat diprioritaskan harus mampu menciptakan sebuah kehidupan sosial yang
bertaraf pendidikan dan sosial yang bermutu
dan mampu menjamin kehidupan sosialnya dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang baik dan pasti serta tidak merusak sistem yang
sudah ada dalam ehidupan sosial dan budaya yang berkembang dimasyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar