Positivisme
berasal dari kata “positif” kata positif di sini artinya dengan faktual, yaitu
apa yang berdasarkan fakta-fakta. Menurut positivisme pengetahuan kita tidak
pernah boleh melebihi fakta-fakta. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan
empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan, maka filsafat pun
harus meneladani contoh itu. oleh karena itu pulah positivisme menolak cabang
filsafat metafisika. Bagi positifisme tidaklah mempunyai arti apa-apa, ilmu
pengetahuan, termasuk juga filsafat, hanya menyelidiki fakta-fakta dan tugas
khusus filsafat ialah mengkoordinasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang beraneka
ragam coraknya. Tentu saja, maksud positivisme berkaitan erat dengan empirisme
inggris yang menerima pengaman batiniyah atau subjektif sebagai sumber
pengetahua, positifisme tidak menerima sumber pengetahuan melalui pengalaman
batiniyah tersebut ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.
“Daftar Pustaka”
Pradja Juhaya, 1987. Aliran-aliran
filsafat dari rasionalitas hingga sekurelisme. Bandung: ALVA GRACIA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar