Minggu, 25 Desember 2016

Positivisme


Positivisme berasal dari kata “positif” kata positif di sini artinya dengan faktual, yaitu apa yang berdasarkan fakta-fakta. Menurut positivisme pengetahuan kita tidak pernah boleh melebihi fakta-fakta. Dengan demikian, maka ilmu pengetahuan empiris menjadi contoh istimewa dalam bidang pengetahuan, maka filsafat pun harus meneladani contoh itu. oleh karena itu pulah positivisme menolak cabang filsafat metafisika. Bagi positifisme tidaklah mempunyai arti apa-apa, ilmu pengetahuan, termasuk juga filsafat, hanya menyelidiki fakta-fakta dan tugas khusus filsafat ialah mengkoordinasikan ilmu-ilmu pengetahuan yang beraneka ragam coraknya. Tentu saja, maksud positivisme berkaitan erat dengan empirisme inggris yang menerima pengaman batiniyah atau subjektif sebagai sumber pengetahua, positifisme tidak menerima sumber pengetahuan melalui pengalaman batiniyah tersebut ia hanyalah mengandalkan fakta-fakta belaka.

“Daftar Pustaka”
Pradja Juhaya, 1987. Aliran-aliran filsafat dari rasionalitas hingga sekurelisme. Bandung: ALVA GRACIA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar