Rabu, 21 Desember 2016

Ilmu Pengetahuan


         Manusia sebenarnya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahluk yang sadar, kesadaran manusia itu dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berfikir, berkehendak dan merasa. Dengan pikirannya manusia mendapatkan (ilmu) pengetahuan, dengan kehendaknya manusia mengarahkan prilakunya, dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kesenangan. Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamika logika, sedangkan sarana-sarana disebut etika dan estetika.
      Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya, yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan penerangan-penerangan yang keliru. Sangat penting untuk diketahui bahwa pengetahuan berbeda dengan buah pikiran karena tidak semua buah pikiran merupakan pengetahuan. Tidak semua pengetahuan merupakan suatu ilmu, hanya pengetahuan yang tersusun secara sistematis  saja yang merupakan ilmu pengetahuan. Sistem di dalam ilmu pengetahuan harus bersifat dinamis, artinya sistem tersebut harus menggunakan cara-cara yang selalu disesuiakan dengan taraf perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu saat.
      Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan penggunaan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan. Pada hakikatnya ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. karena pada umumnya ilmu pengetahuan dapat ditelaah oleh umum, ilmu pengetahuan selalu berkembang, kalau pengetahuan yang netral tersebut sudah diterima oleh umum, ilmu pengetahuan tadi harus ditujukan pada suatu sasaran tertentu, misalnya masyarakat manusia, gejala-gejala alam, perwujudan-perwujudan kegiatan rohaniyah, dan seterusnya.

"Daftar Pustaka"
Soekato Soerjono, 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar