Manusia
sebenarnya diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa sebagai mahluk yang sadar,
kesadaran manusia itu dapat disimpulkan dari kemampuannya untuk berfikir,
berkehendak dan merasa. Dengan pikirannya manusia mendapatkan (ilmu)
pengetahuan, dengan kehendaknya manusia mengarahkan prilakunya, dan dengan
perasaannya manusia dapat mencapai kesenangan. Sarana untuk memelihara dan
meningkatkan ilmu pengetahuan dinamika logika, sedangkan sarana-sarana disebut
etika dan estetika.
Pengetahuan
adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca inderanya,
yang berbeda sekali dengan kepercayaan, takhayul, dan penerangan-penerangan
yang keliru. Sangat penting untuk diketahui bahwa pengetahuan berbeda dengan
buah pikiran karena tidak semua buah pikiran merupakan pengetahuan. Tidak semua
pengetahuan merupakan suatu ilmu, hanya pengetahuan yang tersusun secara
sistematis saja yang merupakan ilmu
pengetahuan. Sistem di dalam ilmu pengetahuan harus bersifat dinamis, artinya
sistem tersebut harus menggunakan cara-cara yang selalu disesuiakan dengan
taraf perkembangan ilmu pengetahuan pada suatu saat.
Ilmu
pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan
penggunaan kekuatan pemikiran, dimana pengetahuan tersebut selalu dapat diperiksa
dan ditelaah dengan kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lebih
mengetahui dan mendalami segala segi kehidupan. Pada hakikatnya ilmu
pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. karena
pada umumnya ilmu pengetahuan dapat ditelaah oleh umum, ilmu pengetahuan selalu
berkembang, kalau pengetahuan yang netral tersebut sudah diterima oleh umum,
ilmu pengetahuan tadi harus ditujukan pada suatu sasaran tertentu, misalnya
masyarakat manusia, gejala-gejala alam, perwujudan-perwujudan kegiatan
rohaniyah, dan seterusnya.
"Daftar Pustaka"
Soekato Soerjono, 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
"Daftar Pustaka"
Soekato Soerjono, 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar