Saat dilahirkan kita semua terlempar ke dalam sebuah dunia sosial yang tidak pernah kita pilih. Kita sama sekali tidak dapat memilih di negara mana kita dilahirkan, siapa orang tua kita, dan siapa saudara kandung kita, apa bahasa Ibu kita, agama, atau pendidikan yang akan diberikan kepada kita. kita tidak dapat menentukan apakah akan dilahirkan di Afganistan, Algeria, Australia, Argentina, atau salah satu diantara sekian ratus negara lain di dunia ini. kita juga tidak dapat menentukan akan terlahir dibangsa atau keluarga yang kaya raya atau miskin. Kita pun tidak dapat menentukan apakah akan terlahir dalam keluarga Kristen, Buddha, Yahudi, Islam, atau sekian ribu agama kecil lainnya yang dapat kita jumpai di seluruh belahan dunia di bumi ini. Yang terpenting di sini adalah bahwa kita terlahir kedalam dunia yang telah ada sebelum kita dilahirkan dan akan berlanjut setelah kita mati.
Akan tetapi, dengan sangat cepat sebagian besar dari kita dapat belajar untuk menemukan jati diri didunia tempat kita tinggali ini. Hal yang paling jelas adalah kita belajar memahami orang lain di dunia ini yang umumnya orang-orang yang kita sayangi atau orang yang tidak kita sayang dan kenal dengan akrab, dan akhirnya kita mulai membiasakan diri dengan mereka. Di dunia yang kita tinggali sekarang kita belajar bagaimana menyenangkan mereka dan orang lain, dan juga bagaimana menyenangkan mereka dan orang lain dan juga bagaimana membuat mereka jengkel. Perlahan-lahan kita mulai membayangkan dunia mereka dan bagaimana mereka menanggapi prilaku kita. kita belajar berkomunikasi dengan gaya yang mereka terapkan pada kita dan kita melakukan setiap tingdakan yang selalu kita liat. Lambat laun kita mengenal hal-hal baru yang membuat kita harus belajar lagi dan mewajibkan kita untuk mempelajarinya dan menerapkannya didalam lingkungan hidup kita atau dengan kata lain di dunia yang tidak kita pernah kita pilih, kita hanya meneruskan apa yang sudah ada didepan mata kita dan kita menjadi saksi atas adanya perubahan atau tidaknya dunia ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar