a. Idealisme
Subjektif – Immaterialisme
Idealisme jenis ini
kadang-kadang dinamakan mentalisme atau fenomenalisme, seorang idealis
subjektif akan mengatakan bahwa akal, jiwa dan persepsin-persepsinya atau
ide-idenya merupakan segala yang ada. “objek” pengalaman bukanlah benda
material, objek pengalaman adalah persepsi. Oleh karena itu, benda-benda
seperti bangunan dan pepohonan itu ada, tetapi hanya ada dalam akal yang
mempersepsiannya, idealisme subjektif diwakili oleh Berkeley yang lebih suka
menamai filsafatnya dengan nama immaterialisme.
b. Idealisme
Objektif
Kelompok idealis
objektifitas modern berpendapat bahwa semua bagian alam tercakup dalam suatu
tata tertib yang meliputi segala sesuatu. Mereka pun menisbahkan kesatuan
tersebut kepada ide dan maksud-maksud dari suatu akal yang mutlak. Pikiran
adalah esensi dari alam dan alam adalah keseluruhan yang di objektifkan.
c. Personalisme
atau Idealisme Personal
Personalisme muncul sebagai protes
terhadap materialisme mekanik dan idealisme monistik. Bagi seorang personalis
realitas dasar itu bukanlah pemikiran yang abstrak atau proses pemikiran yang
khusus, akan tetapi seseorang suatu jiwa atau seorang pemikir.
“Daftar Pustaka”
Pradja Juhaya, 1987. Aliran-aliran
filsafat dari rasionalitas hingga sekurelisme. Bandung: ALVA GRACIA.
Izin copy
BalasHapus