Selasa, 13 Desember 2016

Analisis Teori Karl Marx Pada Bee Movie


Bee movie adalah sebuah film binatang lebah yang didalamnya menceritakan kehidupan sistem kapitalisme yang dimana para lebah bekerja untuk memproduksi lebah bagi manusia tanpa berhenti, dan tidak adanya cuti dalam pekerjaan itu sampai akhirnya salah satu dari lebah tersebut tidak menginginkan itu dan bebas dalam segala hal, terutama berani melanggar kode etik lebah yang dilarang berbicara dengan manusia, dan manusia itu sendiri memegang sistem komunisme dan penjual bunga yang sangat senang dan gembira setelah dia bertemu dengan lebah dan juga sebaliknya lebah pun merasakan hal yang sama kepada manusia itu. Sampai akhirnya sang lebah berfikir kita terus menerus memproduksi lebah bagi manusia sedangkan kita sendiri tidak pernah merasakannya, dan sampai akhirnya para lebah tidak memproduksi madu lagi untuk manusia dan sampai akhirnya para lebah tidak seaktif dulu dalam bekerja tinggal bersenang-senang saja melihat madu yang erlimpah, dan tanpa disadari bunga-bunga mawar layu dan mati karena tidak adanya penyerbukan sari dari para lebah dan tinggal tersisa bunga dari perempuan itu. Akan tetapi para lebah berfikir produksi terus-menerus tanpa berhenti. Akan tetapi tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, pada akhirnya kembalilah semuanya pada awal yang dimana para lebah memproduksi madu lagi untuk manusia dan manusia pun bisa mengkonsumsi madu lagi.
Karl Marx percaya dengan kapitalisme, yang bahwa kekayaan pribadi dan pasar menurutnya tidak memberikan nilai dan arti pada manusia yang mereka rasakan sehingga mengasingkan manusia, manusia dari diri mereka sendiri. Hasil keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja menjauhkan kemampuan manusia untuk memproleh kebahagiaan sejati, karena dia menjauhkan cinta dan persahabatan. Dia berpendapat bahwa dalam ekonomi klasik, menerima pasar tanpa memperhatikan kekayaan pribadi dan pengaruh keberadaan pasar pada manusia. Karl Marx fokus pada kritiknya terhadap ekonomi klasik yang dimana ia tidak mempertimbangkan kekuatan produksi dan memruntuhakan hubungan produksi.
Pendirian Karl Marx sangat berbeda, ia menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat dirujuk ke sumber materialnya yang riil (misalnya, struktur kapitalisme). Karen aitu penyelesaiannya hanya dapat ditemukan dengan menjungkirbalikkan srtuktur kapitalisme itu melalui tindakan kolektif sejumlah besar orang (Marx dan Engels, 1845/1956:254). Materialisme Marx dan penekanannya pada sektor ekonomi menyebabkan pemikirannya sejalan dengan pemikiran kelompok ekonomi politik. Marx sangat tertarik terhadap pendirian para ekonomi itu, ia memuji premis dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber seluruh kekayaan. Pada dasarnya premis inilah yang menyebabkan Marx merumuskan teory nilai tenaga kerja, dalam teoti inilah ia menegaskan bahwa keuntungan kapitalis menjadi basis eksploitasi tenaga kerja. Kapitalis melakukan muslihat  ederhana dengan membayar pah tenaga kerja kurang dari yang selayaknya mereka terima, karena mereka menerima upah kurang dari nilai barang yang sederhana mereka hasilkan dalam satu priode kerja. Nilai surplus ini, yang disimpan dan di investasikan kembali oleh kapitalis, merupakan basis dari seluruh sistem kapitalis. Sistem kapitalis tumbuh melalui tingkatan eksploitasi terhdap tenaga kerja yang terus-menerus meningkat dan karena itu jumlah nilai surplus pun terus meningkat dan dengan menginvestasikan keuntungan untuk mengembangkan sistem.
Marx juga dipengaruhi oleh para ekonom politik yang melukiskan kehidupan sistem kapitalis dan eksploitasi kapitalis terhadap kaum buruh. Marx meneliti semua dukungan umum mereka terhadap kapitalisme dan cara mereka mendesak buruh bekerja untuk mencapai kesuksesan ekonomi didalam perusahaan kapitalis. Ia pun mengecam para ekonom politik yang lupa melihat konflik bawaan antara kapitalis dan buruh, dan karena mereka menyangkal perlunya perubahan radikal dalam tatana ekonmi. Pemikiran ekonomi konservatif demikian sukar diterima Marx, dan karena itu ia bertekad mengadakan perubahan radikal dari kapitalisme ke sosialisme.
Karl Marx salah satu penentang ekonomi kapitalis memunculkan akibat sosial yang tidak di inginkan dan sebagai pertentangan pada kapitalisme menjadi lebih nyata dari waktu ke waktu. Kritik Marx ini tertuang pada hukum Karl Marx tentang kapitalisme, yang berisi tentang Surplus Pengangguran, Penuruna Tingkat Keuntungan, Krisis Bisnis,  Jatuhnya Nilai Profit dan Krisis Bisnis, Konsentrasi Modal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar