Bee
movie adalah sebuah film binatang lebah yang didalamnya menceritakan kehidupan
sistem kapitalisme yang dimana para lebah bekerja untuk memproduksi lebah bagi
manusia tanpa berhenti, dan tidak adanya cuti dalam pekerjaan itu sampai
akhirnya salah satu dari lebah tersebut tidak menginginkan itu dan bebas dalam
segala hal, terutama berani melanggar kode etik lebah yang dilarang berbicara
dengan manusia, dan manusia itu sendiri memegang sistem komunisme dan penjual
bunga yang sangat senang dan gembira setelah dia bertemu dengan lebah dan juga
sebaliknya lebah pun merasakan hal yang sama kepada manusia itu. Sampai
akhirnya sang lebah berfikir kita terus menerus memproduksi lebah bagi manusia
sedangkan kita sendiri tidak pernah merasakannya, dan sampai akhirnya para
lebah tidak memproduksi madu lagi untuk manusia dan sampai akhirnya para lebah
tidak seaktif dulu dalam bekerja tinggal bersenang-senang saja melihat madu
yang erlimpah, dan tanpa disadari bunga-bunga mawar layu dan mati karena tidak
adanya penyerbukan sari dari para lebah dan tinggal tersisa bunga dari
perempuan itu. Akan tetapi para lebah berfikir produksi terus-menerus tanpa
berhenti. Akan tetapi tidak bisa dikonsumsi oleh manusia, pada akhirnya kembalilah
semuanya pada awal yang dimana para lebah memproduksi madu lagi untuk manusia
dan manusia pun bisa mengkonsumsi madu lagi.
Karl
Marx percaya dengan kapitalisme, yang bahwa kekayaan pribadi dan pasar
menurutnya tidak memberikan nilai dan arti pada manusia yang mereka rasakan
sehingga mengasingkan manusia, manusia dari diri mereka sendiri. Hasil
keberadaan pasar, khususnya pasar tenaga kerja menjauhkan kemampuan manusia
untuk memproleh kebahagiaan sejati, karena dia menjauhkan cinta dan
persahabatan. Dia berpendapat bahwa dalam ekonomi klasik, menerima pasar tanpa
memperhatikan kekayaan pribadi dan pengaruh keberadaan pasar pada manusia. Karl
Marx fokus pada kritiknya terhadap ekonomi klasik yang dimana ia tidak
mempertimbangkan kekuatan produksi dan memruntuhakan hubungan produksi.
Pendirian
Karl Marx sangat berbeda, ia menyatakan bahwa masalah kehidupan modern dapat
dirujuk ke sumber materialnya yang riil (misalnya, struktur kapitalisme). Karen
aitu penyelesaiannya hanya dapat ditemukan dengan menjungkirbalikkan srtuktur
kapitalisme itu melalui tindakan kolektif sejumlah besar orang (Marx dan
Engels, 1845/1956:254). Materialisme Marx dan penekanannya pada sektor ekonomi
menyebabkan pemikirannya sejalan dengan pemikiran kelompok ekonomi politik.
Marx sangat tertarik terhadap pendirian para ekonomi itu, ia memuji premis
dasar mereka yang menyatakan bahwa tenaga kerja merupakan sumber seluruh
kekayaan. Pada dasarnya premis inilah yang menyebabkan Marx merumuskan teory
nilai tenaga kerja, dalam teoti inilah ia menegaskan bahwa keuntungan kapitalis
menjadi basis eksploitasi tenaga kerja. Kapitalis melakukan muslihat ederhana dengan membayar pah tenaga kerja
kurang dari yang selayaknya mereka terima, karena mereka menerima upah kurang
dari nilai barang yang sederhana mereka hasilkan dalam satu priode kerja. Nilai
surplus ini, yang disimpan dan di investasikan kembali oleh kapitalis,
merupakan basis dari seluruh sistem kapitalis. Sistem kapitalis tumbuh melalui
tingkatan eksploitasi terhdap tenaga kerja yang terus-menerus meningkat dan
karena itu jumlah nilai surplus pun terus meningkat dan dengan menginvestasikan
keuntungan untuk mengembangkan sistem.
Marx
juga dipengaruhi oleh para ekonom politik yang melukiskan kehidupan sistem
kapitalis dan eksploitasi kapitalis terhadap kaum buruh. Marx meneliti semua
dukungan umum mereka terhadap kapitalisme dan cara mereka mendesak buruh
bekerja untuk mencapai kesuksesan ekonomi didalam perusahaan kapitalis. Ia pun
mengecam para ekonom politik yang lupa melihat konflik bawaan antara kapitalis
dan buruh, dan karena mereka menyangkal perlunya perubahan radikal dalam tatana
ekonmi. Pemikiran ekonomi konservatif demikian sukar diterima Marx, dan karena
itu ia bertekad mengadakan perubahan radikal dari kapitalisme ke sosialisme.
Karl
Marx salah satu penentang ekonomi kapitalis memunculkan akibat sosial yang
tidak di inginkan dan sebagai pertentangan pada kapitalisme menjadi lebih nyata
dari waktu ke waktu. Kritik Marx ini tertuang pada hukum Karl Marx tentang
kapitalisme, yang berisi tentang Surplus Pengangguran, Penuruna Tingkat
Keuntungan, Krisis Bisnis, Jatuhnya
Nilai Profit dan Krisis Bisnis, Konsentrasi Modal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar