Secara
sosiologis homoseksualitas adalah seseorang yang cenderung mengutamakan orang
yang sejenis kelaminnya sebagai mitra seksual. Homoseksualitas merupakan sikap
tindak atau pola prilaku para homoseksual, pria yang melakukan sikap tindak
demikian disebut homoseksual, sedangkan lesbian merupakan sebutan bagi wanita
yang berbuat demikian. Hal yang berbeda dengan homoseksual adalah yang disebut
transeksual, mereka menderita konflik batiniah yang menyangkut identitas diri
yang bertentangan dengan identitas sosial sehingga ada kecendrungan untuk
mengubah karaktristik seksualnya.
Di
Amerika Serikat homoseksualitas dianggap sebagai tingkah laku seksual antara
dua orang yang sama jenis kelaminnya, tingkah lau itu mencakup saling memegang,
mencium, melakukan hubungan seksual dan seterusnya. Seseorang menjadi
homoseksual karena pengaruh orang-orang sekitarnya, sikap tindaknya yang
kemudian menjadi pola seksualnya dianggap sebagai sesuatu yang dominan sehingga
menentukan segi-segi kehidupan lainnya.
Homoseksual
dapat digolongkan ke dalam tiga kategori, yaitu :
1. Golongan
yang secara aktif mencari mitra kencan di tempat-tempat tertentu, seperti
misalnya bar-bar homoseksual.
2. Golongan
pasif, artinya yang menunggu.
3. Golongan
situasional yang mungkin bersikap pasif atau melakukan tindakan-tindakan
tertentu.
Dengan demikian, tidak
ada pola seksual alamiah, karena yang ada adalah pola pemuasnya yang dipelajari
dari adat istiadat lingkungan sosial. Lingkungan sosial akan menunjang atau
mungkin menghalangi sikap tindak dorongan-dorongan seksual tertentu.
"Daftar Pustaka"
Soekato Soerjono, 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
"Daftar Pustaka"
Soekato Soerjono, 2012. Sosiologi suatu pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar