Rabu, 21 Desember 2016

Media Massa dan Bahasa Yang Terus Terang


Gejala menyuburnya penggunaan akronim dan eufemisme merupakan gejala yang sangat mengganggu kelancaran komunikasi di indonesia saat ini, komunikasi harus senantiasa dilakukan secara jernih agar masyarakat bisa menangkap semua fakta dengan jelas. Terlebih-lebih lagi karena kita masih berada dalam tahap transisi menuju modernisasi maka sangat penting untuk mengusahakan jangan sampai terjadi ada salah pengertian, salah tangkap diantara anggota masyarakat.
Penggunaan akronim memprihatinkan karena merusak bahasa dan  merusak komunikasi, karena kecenderungan untuk menggunakan akronim tidak dapat dikatakan kreatif karena itu merusak bahasa lebih baik kita kreatif mengembangkan bahasa indonesia dari sekedar bahasa sehari-hari menjadi bahasa yang lebih kontemplatif, yang mencakup hal-hal yang abstrak. Dengan begitu, kita akan lebih mampu mengkomunikasikan gagasan-gagasan, ide-ide dengan lebih jernih dan sehat.
1.   Ketidakjujuran Informasi
Eufemisme merupakan bentuk paling sederhana dari ketidakjujuran informasi dengan menggunakannya akan menghalangi kita untuk melihat dengan jernih dan tajam.
2.   Berakar Pada Kebudayaan Feodal
Masa orde lama ke orde baru dalam sistem penggunaan komunikasi bahasa.

"Daftar Pustaka"
Sajogyo, Sajogyo Pudjiwati. 2013. Sosiologi Pedesaan. Gajah Mada University Press: Yogyakarta.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar